Bakteri Rhodopseudomonas (bakteri menguntungkan yang terkandung di dalam probiotik Grovit)

Belajar lagi, yuk..

Mumpung ada waktu, saya teruskan utk membahas satu persatu bakteri2 menguntungkan yg terkandung di Probiotik GROVIT ya..

Moga bermanfaat infonya

Bakteri selanjutnya yg akan kita bahas adalah bakteri Rhodopseudomonas palustris, yang merupakan bakteri fotosintetik yang multi-manfaat, salah satunya berperan dalam menstabilkan jumlah karbondioksida di atmosfer.

Bakteri Rhodopseudomonas palustris merupakan bakteri gram-negatif non-sulfur, memiliki struktur morfologi yang berbentuk seperti tongkat serta memiliki pigmen warana yang biasanya berwarna merah keunguan. Karatenoid yang terkandung di dalam bakteri Rhodopseudomonas palustris selain memberikan warna, juga membantu dalam proses penangkapan cahaya yang berguna untuk proses fotosintesis (en.wikipedia.org, 2015). 
Adapun habitat pada umumnya bakteri Rhodopseudomonas palustris adalah di rawa-rawa. Selain itu, metabolisme bakteri ini cukup fleksibel, bakteri ini memiliki empat macam metabolisme dengan kata lain Rhodopseudomonas palustris dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen, atau dapat menggunakan bantuan cahaya matahari, anorganik maupun senyawa organik.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, Rhodopseudomonas palustris dapat berperan sebagai biodegradasi, dan salah satunya adalah mengenai “Seleksi dan Isolasi Bakteri Senyawa Hidorkarbon Aromatik” menunjukkan bahwa bakteri Rhodopseudomonas palustris memiliki kemampuan untuk mengkatabolisme beberapa asam aromatik terhidroksilasi (Suryanto & Suwanto, 2000).

Bakteri Rhodopseudomonas palustris mampu berperan mengatasi pemanasan global dengan menstabilkan kadar CO2 di atmosfer, degradasi senyawa hidrokarbon aromatik nonsiklik, dapat membentuk asam amino, asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi untuk memepercepat laju pertumbuhan tanaman (Kurnia, 2011).

Sedangkan, untuk dampak negatif yang dihasilkan oleh Rhodopseudomonas palustris mungkin jika bakteri ini tidak dapat melakukan peranannya dengan maksimal, maka aktivitas dalam ekosistem akan terganggu karena Rhodopseudomonas palustris juga berperan dalam menstabilkan kadar CO2 di atmosfer, jika kadar CO2 di atmosfer sudah melebihi ambang batas, maka pemanasan global akan semakin menjadi tidak terkendali.

Keterkaitan antara bakteri Rhodopseudomonas palustris dengan masyarakat, karena bakteri ini hidup di rawa-rawa, mungkin saja bakteri ini dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran lingkungan.

Sumber : Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara meluruskan/menegakkan kembali jengger ayam yang kepleh

Tomat