Ayam Cemani

Ayam cemani adalah ras ayam lokal yang dikembangkan di wilayah Kedu, tepatnya di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, dan Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, MagelangRas lokal ini dikenal karena warnanya yang hitam, namun terdapat pula tipe yang berwarna putih. Ayam cemani tengah dikembangkan sebagai ras ayam unggul.
Ayam cemani pada awalnya berfungsi sebagai hewan ritual dan tidak dimuliakan sebagai pedaging atau petelur.

Ayam cemani (Sansk. cemani = hitam legam), seluruh tubuh dan bulu hitam tanpa kecuali, bahkan daging dan tulang pun kehitaman.
Catatan penting!!
UNTUK DARAH CEMANI TETAP MERAH

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri penampilannya. Belum ada bakuan resmi mengenai ukuran ini. Bobot babon/betina: 2–3 kg, jantan 3–4 kg; usian 6 sampai 8 tahun; berbulu keras; tubuh ukuran sedang; bulu ekor naik; jengger ukuran besar, untuk subtipe cemani berwarna sangat hitam; warna mata coklat gelap; tabiat suka berkelana, betinanya sangat melindungi anaknya; warna cangkang telur coklat; produksi telur 160 butir per tahun; mulai bertelur pada umur enam bulan.

Menurut catatan, ras lokal ini mulai ditangkarmurnikan oleh Tjokromihardjo pada tahun 1924, lalu dilanjutkan oleh dua anaknya. Khusus ayam cemani, yang paling bernilai sebagai bagian ritual atau pengobatan, terkait dengan legenda Ki Ageng Makukuhan.

Secara genetik, ayam cemani seperti halnya ayam peliharaan di Nusantara dan Oceania diduga memiliki keturunan ayam bekisar

Disandur dari : wikipedia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara meluruskan/menegakkan kembali jengger ayam yang kepleh

Bakteri Rhodopseudomonas (bakteri menguntungkan yang terkandung di dalam probiotik Grovit)

Cara tepat mencabut/memotong taji/jalu ayam